Home » SKripsi Ushuluddin » Pengaruh Konversi Agama Terhadap Keharmonisan Keluarga (Studi Kasus di
Pengaruh Konversi Agama Terhadap Keharmonisan Keluarga (Studi Kasus di
Diposting oleh Unknown on Minggu, 05 Oktober 2014
Pada masa sekarang ini banyak orang yang kurang yakin terhadap agama,
nilai-nilai norma atau bahkan terhadap dirinya sendiri. Karena
kepercayaan terhadap agama yang makin luntur, tetapi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memiliki perasaan bahwa mereka
seperti hewan yang justru mengabaikan nilai-nilai spiritual sebagai
pedoman hidupnya. Dengan agama manusia bisa terarah jalan hidupnya dalam
hidup yang fana ini. Bertambahnya pengetahuan dan pengalaman keagamaan
seseorang dewasa ini dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bentuk
perluasan dan pendalaman maupun perkenalan akan memunculkan
perbedaan-perbedaan pemahaman ajaran agama. Perbedaan pemahaman ajaran
agama tersebut tidak mustahil berakibat terjadinya konversi tindakan
keagamaan dan memiliki makna sosial tertentu yang tersembunyi di balik
tindakan konversi tersebut, sehingga bisa tercermin dalam akibat-akibat
yang terjadi dalam bentuk tindakan aspek-aspek keagamaan tertentu. Dalam
uraian di atas ada beberapa permasalahan yang dapat dijadikan
penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut, adapun permasalahan dalam
penelitian ini tentang: bagaimana dampak konversi agama terhadap
keharmonisan keluarga, di samping itu bagaimana pelaku konversi agama
menjaga keharmonisan keluarga. Sehubungan dengan permasalahan tersebut,
dari hasil penelitian di Kecamatan Gringsing-Kabupaten Batang, dapat
diketahui bahwa penyebab konversi agama di Kecamatan Gringsing adalah
karena sebagian masyarakat lebih mengedepankan kebutuhan rohaniyahnya.
Dan faktor-faktor yang menyebabkan konversi agama di Kecamatan Gringsing
lebih mengacu pada faktor ekonomi, sosial, hubungan kekasih, pernikahan
dan pengaruh lingkungan. Perbedaan pola konversi agama pada kasus
konversi agama di Kecamatan Gringsing tidak jauh dari faktor
penyebabnya. Pola konversi dari agama Islam ke Kristen, pada umumnya,
antara lain: karena merasa tertekan dengan ajaran agama, ingin
mendapatkan kehidupan yang lebih menjanjikan. Sebagian mengalami
goncangan jiwa lebih kecil karena mereka yakin akan lebih diperhatikan
kehidupannya oleh agama barunya, merasa bahagia karena tekanan jiwanya
dapat teratasi dan tidak mengganggu aktifitasnya. Sedangkan pola
konversi agama Kristen ke Islam adalah: karena ragu atas dogma ajaran
dari pendeta, pergulatan teologi atas kebenaran yang hakiki goncangan
jiwanya lebih besar, beradaptasi dengan ajaran agama barunya. Dari hasil
penelitian di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang dapat diketahui
bahwa dampak konversi agama tidak sampai mengakibatkan keretakan
hubungan antar umat beragama sehingga dalam kehidupan sehari-hari bisa
terjaga keharmonisan. Untuk menjaga akibat dari adanya tindakan konversi
agama yang dilaksanakan oleh para tokoh agama masing-masing sangat
berperan penting dalam menanggulangi dampak terjadinya konversi agama
terhadap hubungan beragama dalam sebuah keluarga.
Label:
SKripsi Ushuluddin
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar