Home » SKripsi Ushuluddin » Studi Pemikiran Carl Gustave Jung Tentang Refleksi Agama dalam Individuasi
Studi Pemikiran Carl Gustave Jung Tentang Refleksi Agama dalam Individuasi
Diposting oleh Unknown on Minggu, 05 Oktober 2014
Individuasi sebagai salah satu ajaran Jung adalah kemungkinan yang
terdapat dalam spesies- spesies manusia dan ada pada setiap orang,
dimana psike individual dapat mencapai perkembangan yang lengkap dan
utuh dengan melalui proses- proses psikologis tertentu. Jung
mendefinisikan individuasi sebagai proses yang membawa individu kepada
posisi yang utuh. Dari kepongpong menjadi kupu- kupu, dari beruduk ke
katak, dari anak ke dewasa. Individuasi merupakan proses menggelarkan
diri seperti manusia lainya, tetapi dengan caranya sendiri yang unik.
Tujuan dari Individuasi adalah keutuhan psikis dan kematangan
kepribadian. Keutuhan psike ini adalah hasil sintetis kretif dari
bermacam- macam unsur psikis melalui proses penemuan diri dan proses
transformasi batin yang sering kali terjadi pada jenjang hidup paruh ke
dua. Individuasi adalah proses pemfokusan dan pembatinan, menuju
realisasi diri yang utuh dimana Self atau Diri dapat berintegrasi scara
harmonis di dalam ego. Proses penyatuan psikis ini dihasilkan oleh
fungsi psikis yang relegius dan transenden, yang sering dalam kesenian
religius dianggap sebagai mandala Arah dari setiap agama itu pada
hakikatnya adalah demi transformasi aspek batin. Demikian pula dengan
dharma insan yang bermakna mengerjakan urusan-urusan dunia yang cocok
dengan jiwanya agar tak terjadi konflik batin, dan kebersihan batin yang
jernih tanpa distorsi nafsu itu akan sangat berguna dalam melihat
kebenaran Ilahiah dan sekaligus membuka jalan. Berdharma artinya
menyelamatkan qalb: jika seseorang telah bekerja pada dharma-nya (pada
orbitnya) maka di situ tidak ada pertentangan antara mana urusan dunia
dan mana urusan akhirat; semua menjadi bermakna akhirat dan menyenangkan
bathinnya. Orang yang menjalankan dharma-nya, kebahagiaannya tidak bisa
dinilai dari luar dirinya, apalagi diukur oleh kacamata syahwat dan
pikiran yang telah terbius oleh waham kelezatan duniawi. Setelah
melakukan analisis terhadap pemikiran Carl Gustave Jung tentang
Individuasi, ternyata agama mempunya peran yang sangat vital dalam
proses tersebut. Pengertian agama di sisni tidak hanya terbatas pada
struktus/ sistem keberagamaan, melainkan kepada nilai- nilai yang lebih
universal dari suatu agama. Penelitian yang dilakukan untuk mencari
korelasi anatara Individuasi dan agama ini bersifat library research
(studi kepustakaan). Adapun metode yang penulis gunakan adalah
langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, sumber data, baik primer
maupun sekunder. Kedua, teknik pengumpulan data, karena penelitian ini
kepustakaan, maka data-data atau informasi yang diperoleh berasal dari
kepustakaan. Ketiga, metode analisis yang digunakan adalah metode
analisis dengan pendekatan murni psikologis.
Label:
SKripsi Ushuluddin
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar