Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi pada Anak Autis Kelas 6 SDLB

Diposting oleh Unknown on Senin, 06 Oktober 2014

Pendidikan Agama Islam yang diberikan pada anak autisme berbeda dengan anak yang normal pada umumnya. Perbedaan ini bukan pada materi pokoknya melainkan pada segi luasnya dan pengembangan materi pendidikan agama yang disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut. Para penyandang autisme tidaklah mudah untuk dididik tentang ajaran Islam, karena keterbatasannya dalam menangkap pelajaran agama serta tingkah laku yang berbeda dari anak normal. Pembelajaran PAI di SDLB Widya Bhakti Semarang merupakan suatu permasalahan yang kompleks dalam pendidikan. Di dalamnya terdapat suatu integral pembelajaran yang meliputi kurikulum, penggunaan media, metode, materi-materi PAI, yang semua terangkum dalam kegiatan persiapan, proses dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami subjek penelitian pada suatu konteks khusus. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Selanjutnya pengolahan data menggunakan tiga langkah utama dalam penelitian, yaitu: reduksi data. Sajian data (display data), verifikasi data (menyimpulkan data). Hasil bimbingan dan belajar akan diketahui melalui beberapa alat evaluasi. Antara lain dengan tes tertulis, lisan dan penilaian secara praktek. Berhasil tidaknya penilaian belajar anak autis di SDLB Widya Bhakti Semarang tidak dilihat dari perbandingan antara satu anak autis dengan anak autis yang lain, melainkan penilaian lebih ditekankan pada perbandingan kemampuan awal anak sejak sebelum dan sesudah mendapatkan didikan dan bimbingan di sekolah. Sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama dalam membelajarkan anak autis pendekatan emosional harus lebih ditekankan, kedua pembelajaran dengan cara pengulangan atau pembiasaan memberikan dampak yang sangat baik terhadap perilaku anak autis, ketiga interaksi yang sehat antara anak dan orang tua/keluarga, dan lingkungan menjadi sangat penting dalam mempengaruhi kemajuan belajar anak.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar